Penyanyi ini asli berdarah Tapanuli, terlahir di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1960. Sejak usia 9 tahun dia sudah menjadi yatim. Setelah sepeninggalan papa nya dia dibesarkan oleh sang mama bernama Nurmala Sitompul Panjaitan. Dia adalah anak ke 2 dari 4 bersaudara. Kakak pertamanya bernama Robin Panjaitan, seorang penyanyi dan pemain film di era 1980 an, adiknya Meidina Panjaitan seorang pramugari Garuda, dan Reinatha Panjaitan. Dia lah penyanyi mellow terkenal Indonesia asuhan pencipta lagu Rinto Harahap seangkatan dengan Iis Sugianto, Christine Natalina Panjaitan. Christine menghabiskan masa kecilnya di rumah orang tuanya di Jalan Tanah Abang IV Nomor 7 Jakarta Pusat.. Kariernya diawali dengan seringnya manggung bersama Panbers (Panjaitan Bersaudara) hingga membawanya masuk ke TV. Pertama kali dia muncul di Tv membawakan lagu “Satu Kehidupan”. Kemudian manggung bersama The Mercy’s asuhan Rinto Harahap. Hingga Lolypop tempat rekaman milik Rinto Harahap merekam suaranya dengan lagu andalan “Sudah Ku Bilang” pada tahun 1978, yg merupakan album pertamanya. Album pertama tersebut cukup membawa namanya di kenal, kemudian dia menelurkan album keduanya “Jangan Simpan Tangismu”, selanjutnya pada tahun 1982 album “Tangan Tak Sampai” meledak di pasaran, dan membuat namanya makin terkenal. Sarjana Lulusan Sastra China Universitas Indonesia ini merupakan mahasiswa angkatan tahun 1980. Semasa kuliah di Universitas Indonesia, dia menjadi bagian dari kelompok paduan suara UI. Selanjutnya Christine meluncurkan album-album pop yang semuanya top “ Jangan Tumbuh Di sana”, “Frida”, “Burung-Burung Putih”, “Untuk Mama”, “Kau, Dia, dan Aku”, “Hari akan Berganti”, "Perasaan" dan “Katakan Sejujurnya” . Pada tahun 1981, dalam Asean Song Festival di Manila, Christine Panjaitan membawakan lagu “Detik tak Bertepi” karya Elfa Secioria, dalam festival tersebut Elfa Secioria meraih penghargaan untuk The Best Arranger and the Best Song. Penyanyi ini juga mengeluarkan album-album rohani dan Pop Batak. “Dekke Simudur-Mudur”, “O Tano Batak”, “Sigulempong”, “Madekdek Magambiri” dll. Yang juga tidak membuat orang lupa adalah lagu nominasi FLP berjudul ”Jingga” tahun 1985 karya Widya Chrisanti yang berhasil dia bawakan dengan baik . Penampilannya yang sederhana, santun, bersahaja, berparas cantik, dengan senyum menawan, bersuara merdu, serta penghayatan yang bagus, membuat penyanyi ini menjadi icon penyanyi cantik & melankolis. Lagu-lagunya pun digemari dan semuanya terkenal sampai saat ini.
Menikah dengan seorang dokter kandungan bernama Dr. Maringan Diapari Lumban Tobing pada tanggal 5 September 1986, saat ini telah dikaruniai 3 orang anak, yaitu Jerikho Henri Tobing (23 tahun), Jessica NadiaTobing (20 tahun) dan Jeremy Christo Februanto Tobing (16 tahun). Keluarga ini menetap di Bandung. Dengan maraknya acara-acara nostalgia di televisi, bertajuk “O Tano Batak” Indosiar yang tayang tahun 2007, “Zona 80”, “Zona Memori” Metro Tv, “Tembang Kenangan” Tv One, “Panggung Kenangan” Indosiar, dan sejumlah acara Panggung Kenangan Homecoming Day UI tahun 2008, 2009 dan 2010 yang ditayangkan Trans Tv dan Metro Tv, penyanyi Christine Natalina Panjaitan termasuk yang getol diundang untuk mengisi acara-cara tersebut.